Rabu, 13 April 2011

Serama Vs Dede Yusuf

Sekjen PAN Sindir Dede Yusuf dengan Hikayat Malin Kundang  Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jakarta - Sekjen PAN Taufik Kurniawan mengimbau semua kader PAN untuk setia pada partai yang telah membesarkannya. Taufik berharap tidak ada kader yang berperilaku seperti Malin Kundang, setelah dibesarkan lantas meninggalkan PAN.

"Dalam menentukan kemurnian kader 24 karat hanya waktu yang bisa menentukan. Jangan seperti Malin Kundang yang mengkhianati ibunya yang telah melahirkan di saat Malin Kundang telah meraih kesuksesan. Ya kita hanya bisa mendoakan semoga semuanya baik-baik saja termasuk buat Dede," tutur Taufik Kurniawan kepada detikcom, Kamis (14/4/2011).

Menurut Taufik, sebagai kader partai politik, seharusnya berpegang teguh pada faksun politik. Apalagi, menurut Taufik, partai politik juga telah membesarkan nama kader tersebut.

"Dengan demokrasi atau kebesaran partai, dari penjual koran, tukang ojek atau artis bisa menjadi bupati dan wakil bupati hingga kepala daerah. Pada saat kita menjabat aktif dan masih berperan jabatan itu karena partai, maka kita terinspirasi pada hikayat Malin Kundang," sindir Taufik.

Namun demikian, menurut Taufik, rencana seorang kader yang berpindah ke partai lain adalah keputusan pribadi yang tidak bisa diintervensi partai. Termasuk keinginan Wakil Gubernur Jabar, Dede Yusuf, yang sudah dibesarkan PAN dan hendak berpindah ke Partai Demokrat.

"Jika ada kader yang pindah ke partai lain, kita tidak dalam posisi ikhlas atau tidak ikhlas. Jika mau pindah tentunya ada keputusan pribadi alasan politiknya. Masih banyak kader militan di PAN, hanyalah waktu yang bisa menentukan kemurnian kader dalam berpolitik demi kepentingan rakyat banyak," terangnya.

Khusus di wilayah Jawab Barat, PAN hendak meningkatkan konsolidasi. PAN akan mengejar ketertinggalan di DPRD Jabar tanpa Dede Yusuf.

"Saat ini Jawa Barat termasuk wilayah daerah prioritas untuk penggemblengan kader untuk pengembalian kursi semula yakni yang awalnya 8 kursi untuk DPR, kini hanya menjadi 3 kursi. Dimana saat itu Dede Yusuf menjadi Wakil Gubernur Jabar. Dan kita ingin kembalikan jumlah kursi itu di 2014," tandasnya.

(van/mpr)

Bagaimana dengan serama? Beberapa serama yang berhasil menjadi juara setelah di besarkan dan didik Sang Majikan, setelah menjadi jawara terus pergi begitu saja. Apakah pemiliknya resah? Tidak juga ternyata, Sang Majikan malah tersenyum lebat, bak aspal berlubang belum di tambal. 
Kok bisa, karena mendapat duit yang tidak sedikit tentunya, dan membesarkan nama farm asalnya. Apalagi jika dengan bandrol yang menjadi gunjingan. Nama farm bakalan melesat ke puncak kejayaan. S
Setelah berpindah tangan, ternyata Sang Ayam masih bisa mengangkat nama farmnya.  terbukti beberapa jawara masih dicari asal-usulnya. Fenomena ini kebalikan dari keadaan PAN dan Dede Yusuf-nya. Nah dalam kasus serama, siapa yang Maling Kundang? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar