Kamis, 29 Desember 2011

Arti Penting Kandang/Rebah Bagi Serama

Serama sombong dengan dada membusung, yang dengan lincahnya berlenggak-lenggok di catwark adalah dambaan setiap hobies serama. Tubuh mungil yang hanya memiliki berat 300gram dengan sejuta gaya mampu membuat orang berdecak kagum. “ Menggemaskan sekali Bunda!” Kata Chika di sela-sela hirup tepuk tangan peserta kontes serama di sebuah kota di Jawa Tenggah.
Untuk memdapatkan serama dambaan, adalah pekerjaan rumah besar bagi hobies. Serama dengan trah bagus belum tentu menjadi bagus juga. Malah tak jarang jadi gembrot dan ber size besar. Serama dengan bandrol mahal, waktu anakan bahkan sering menjadi jawara di beberapa even belum tentu dewasanya sejumawah sewaktu anakan. Beberapa kasus membuktikan kesalahan perawatan menjadi biang rusaknya mutu serama.
Disamping pola makan, perawatan dan latihan, kandang menjadi sesuatu yang vital bagi serama. Kandang merupakan tempat hidup setiap hari bagi serama, jadi kondisi kandang memiliki dapak yang signifikan bagi Sang Ayam. Disamping harus mudah dibersihkan agar serama sehat, banyak modifikasi yang dapat dilakukan agar kandang mampu mendongkrok mutu ayam. Jadi kandang bagi serama tidak hanya tempat hidup, tetapi salah satu sarana pelatihan bagi serama-serama.
Serama dinilai berdasarkan penampilan fisiknya. Serama yang bermutu bagus harus kecil, mampu berdiri tegap, kaki jenjang, dada membusung dan berkarakter lincah serta angkuh. banyak faktor yang berasal dari keturunan, namun keturunan tanpa pelatihan belum tentu maksimal. Untuk memaksimalkannya, kita dapat memanfaatkan kandang sebagai sarana hidup bagi serama. Bukan menciptakan yang tidak ada, tetapi lebih pada bagaimana memaksimalkannya.

Luas Kandang/Rebah
Kandang yang kecil membuat pergerakan ayam jadi terbatas. Hal ini membuat gerak ayam jadi susah, menjadi ayam malas bergerak. Pada saat ayam melakukan tarikan resiko cereda menjadi lebih besar, karena otot kurang terlatih. Pada tingkat lebih parah, sasis akan melintir sehingga ayam menjadi cacat.
Ada beberapa seramania senior menyarankan untuk menyekap serama ketika akan kontes. Memang jika penyekapan dilakukan serama akan cenderung narik. Namun penyekapan disini bukan berarti harus ditempat sempit, melainkan di tempat gelap agar ayam menjadi semakin agresip.
Namun jika kandang terlalu lebar kita jadi susah membersihkannya. Ayam juga menjadi over aktiv, menjadikan resiko turun meja pada saat kontes menjadi lebih besar. Kandang minimal untuk pemeliharaan berukuran lebar X panjang X tinggi adalah 30 cm X 40 cm X 40cm, maksimal 50 cm X 60 cm. Sedangkan untuk brending, bisa lebih lebar dan tidak ada batas maksumumnya, karena ayam untuk induk bukan untuk kontes.
Disain Kandang
Kandang bisa kotak maupun bulat, tergantung lahan/ tempat meletakkan kandang. Kandang ideal 25 cm dari lantai diberi papan/kain yang gelap. Hal ini bertujuan untuk membuat ayam harus berdiri tegak agar bisa melihat keluar. Ayam yang bisa berdiri tegak akan memiliki nilai tinggi saat kontes.
Serama masuk dalam hewan berdarah panas, yang lebih tahan kepada panas dari pada dingin. Sehingga penempatan kandang sebaiknya jangan terkena angin secara langsung.
Posisi Wadah Pakan
Agar serama terbiasa berdiri, wadah pakan sebaiknya ditempatkan di posisi yang tinggi sesuai dengan jangkauan ayam. Hal ini juga berlaku untuk serama yang  masih anakan. Karena serama anakan yang telah terbiasa berdiri tegak, pada saat dewasa kana memiliki karakter suka action dengan mebdiri tegak.



Jangan Diberi Tempat Bertengger.
 Serama bukan burung, sehingga jangan diberi tempat untuk bertengger. Pada saat ayam bertengger, ekor akan ditarik kedepan. Posisi ini akan menjadikan tulang punggung ayam menjadi cenderung panjang, pada saat berdiri ekor akan susah bertemu dengan kepala.
Agar kandang sehat kandang yang baek, adalah yang mudah menjaga kebersihannya. Kandang yang baek, adalah yang tidak membuat pemiliknya susah.

Kamis, 26 Mei 2011

Ulat Bulu Raksasa Mulai Serang Pemukiman



K4-11 Ulat bulu berukuran raksasa yang menyerang perkebunan mete di Gunung kidul.



GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com — Serangan ulat bulu raksasa yang menyerang tanaman mete di Dusun Sambeng IV, Desa Sambirejo, Kecamatan Ngawen, kini memasuki permukiman warga. Salah satu warga, Surono, mengatakan, pohon yang terserang ulat raksasa itu kini tidak hanya menyerang tanaman mete, tetapi juga pohon jati dan kedondong. Berpindahnya ulat bulu raksasa ini diduga karena daun mete sudah mulai habis sehingga berpindah ke tanaman yang paling dekat.
"Saat ini kami semakin dipusingkan dengan banyaknya ulat bulu yang masuk ke rumah warga, menempel di tembok dan lantai," ujarnya, Kamis (26/5/2011).
Surono menambahkan, tak banyak yang bisa dilakukan warga selain secara swadaya melakukan pembakaran ulat bulu raksasa tersebut.
Sementara itu, Simon Sartono, Kasubsi Pengendali dan Perlindungan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Gunung Kidul, menuturkan, untuk mengatasi serangan ulat bulu di Sambeng IV, akan lebih baik dilakukan dengan mekanis dan sanitasi.  "Hal tersebut lebih efektif dan bisa menekan populasi ulat bulu raksasa ini agar tidak meluas," ujarnya. 
Upaya pemberantasan ulat bulu raksasa yang menyerang perkebunan mete di Dusun Semuluh, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, dengan metode penyemprotan menggunakan insektisida dinilai tidak efektif.
Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Gunung Kidul Supriyadi mengatakan, pembasmian ulat dengan insektisida harus melihat kondisi ulatnya. Jika ulat tersebut sudah dewasa, dipastikan tidak akan mati.
"Saat ulat merasa terancam, ia akan mengeluarkan cairan semacam lilin yang mampu melapisi tubuhnya dari serangan luar, seperti halnya insektisida yang disemprotkan. Insektisida akan efektif jika usia ulat masih kecil dan belum berbulu lebat," ujar Supriyadi, Kamis (26/5/2011).
Sementara itu, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman Dinas Kehutanan dan Perkebunan Gunung Kidul, Simon Sartono, mengatakan, melihat serangan ulat raksasa yang meluas ini, perlu upaya-upaya penanggulangan dengan cara yang cepat dan tepat.
"Memang harus dilakukan pengamatan secara intensif, jangan terlambat, hingga menjadi kupu-kupu, karena telurnya akan membuat banyak bibit baru. Jadi, salah satu cara adalah dengan melakukan pembersihan di kebun," kata Simon. 




K4-11 Sejumlah petani dibantu puluhan warga melakukan pembakaran massal populasi ulat bulu yang mulai mendekati pemukiman warga, Selasa (24/05/2011).
Penyebaran hama ulat bulu raksasa yang semakin tidak terkendali membuat warga Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, semakin resah. Sejumlah petani dibantu puluhan warga beramai-ramai membakar ulat yang dikhawatirkan semakin mendekati permukiman warga ini, Selasa (24/5/2011).
Camat Semanu, Wastana, mengatakan, pembakaran ulat bulu ini dilakukan mengingat jumlah area yang terserang begitu luas, terlebih penyebarannya mulai mendekati permukiman warga.
"Pembasmian kami lakukan dengan pembakaran. Jika menggunakan penyemprotan insektisida, dikhawatirkan akan meracuni ternak sebab tumbuhan di sekitarnya juga digunakan petani untuk pakan ternak," kata Wastana di lokasi pembakaran, Selasa.
Upaya pembakaran yang dilakukan memang belum efektif karena luasnya lahan mete yang terserang dan baru puluhan pohon saja yang bisa tertangani. "Penanganan secara menyeluruh terhadap ulat bulu ini masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan kelompok tani dan dinas terkait," kata Wastana.
Hingga saat ini pihak kecamatan belum melakukan pendataan terkait jumlah kerugian akibat serangan ulat bulu ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan ulat bulu berukuran jari tangan orang dewasa dan berwarna hitam kecoklatan menyerang sedikitnya 2 hektar tanaman jambu monyet di Desa Ngeposari. Pantauan di lokasi, ribuan ulat bulu itu memakan dedaunan pohon jambu hingga habis.


Rabu, 11 Mei 2011

Semut Rangrang (Oecophylla smaragdina)!

sumber : http://omkicau.com/2011/04/14/ulat-mengganas-stop-perburuan-kroto-mulailah-menangkarkan-kroto-bisa/

Belakangan ini kita dihebohkan dengan maraknya pemberitaan tentang serangan ulat bulu di berbagai daerah di Indonesia. Anehnya, serangan itu justru ada di kota-kota dan pinggirannya, bukan di pelosok desa, mengapa? Menurut saya, ini adalah salah satu dampak negatif dari perburuan liar burung dan kroto yang berkelanjutan.

Seperti kita ketahui, hampir di semua kota di Jawa, kita bisa menemukan pencari kroto yang berjalan hilir mudik di kebun-kebun dan pepohonan di pinggir jalan. Ya, itulah mereka para pensuplai makanan utama beberapa jenis burung peliharaan kita, seperti murai batu misalnya.
Ketika usaha perburuan kroto terus berkelanjutan tanpa menyisakan koloni untuk perkembangbiakan generasi berikut dari semut rangrang, maka inilah salah satu penyebab datangnya serangan ulat bulu. Para penghobi burung kicauan haruslah merasa berdosa.

Saya, salah satu peghobi burung, tentu saja termasuk orang yang harus merasa berdosa. Sebab, hebohnya dunia kicauan semakin memiskinkan predator alami ulat, termasuk ulat bulu. Dua di antaranya adalah burung dan semut rangrang yang ketika masih dalam bentuk larva dan pupa, yang disebut kroto, terus kita keruk dari alam. Burung dan semut rangrang adalah pemakan telur dan anakan ulat. Ketika mereka semakin menipis di alam, mengganaslah ulat!!! Bisakah kita menghentikan, meski secara perlahan, perburuan burung dan kroto? Bisa!!

Bagaimana caranya? Dorong terus penangkaran burung dan imbau terus penghentian perburuan burung liar. Bagaimana dengan kroto? Apakah juga bisa ditangkar? Bisa!! Soal penangkaran burung, ya itulah selama ini yang saya tekankan di dalam blog ini. Menangkar burung dan menangkar burung. Untuk masalah burung, barangkali memang kita sudah mahfum, dia adalah salah satu predator ulat. Bagaimana dengan semut rangrang penghasil kroto? Silakan baca terus artikel ini. Saya yakin Anda nanti akan percaya bahwa perburuan kroto adalah menjadi salah satu sumber merebaknya wabah ulat bulu di berbagai kota dewasa ini. Lantas, bisakah semut rangrang ditangkar? Bisa!! Saat ini sudah ada yang bisa menangkarkan HANYA DENGAN LAHAN SEMPIT TANPA PEPOHONAN SEGALA.

Namun dengan berat hati saya belum berhak memaparkan masalah teknis penangkaran semut rangrang karena masih menjadi “hak paten” sebuah tim yang sudah berhasil menangkarkannya dan sudah dijual komersil secara terbatas hasilnya. Dalam waktu dakat, akan digelar semacam kursus untuk penangkaran semut rangrang dengan teknis dan tata cara yang sedang dibicarakan, atau mungkin dengan cara lain yang bisa dilakukan. Karena hal itu masih menjadi “Peluang Usaha” yang bagus maka untuk mengikuti kursus atau mengetahui tata cara penangkaran serta mendapat bbitnya tentu peserta akan dikenai biaya. Soal berapa besarnya dan kapan pelaksanaannya, mohon tunggu informasi berikutnya.

Saya yakin, dalam waktu tidak lama, usaha penangkaran semut rangrang akan memasyarakat. Jika sudah demikian, maka sudah seharusnya dilakukan pelarangan perburuan liar larva dan pupa semut rangrang. Bagaimana dengan nasib para pemburu kroto? Ya tentu saja kepada mereka diberikan alternatif pekerjaan sebagai pengelola penangkaran semut dan sebagainya. Bagaimana mekanismenya? Karena ini adalah pekerjaan besar, tentu bisa dilakukan oleh sebuah lembaga dan dalam kaitan ini PEMERINTAH (daerah maupun pusat) bisa dan harus turun tangan.

Baiklah, sembari menunggu terbukanya informasi penangkaran intensif semut rangrang, kepada Anda saya sajikan artikel serba-serbi semut rangrang, kegunaannya, dan cara penangkaran semut rangrang di kebun atau pekarangan rumah. Artikel ini adalah bagian dari buku “Semut Sahabat Petani” karya Paul Van Mele dan Nguyen Thi Thu Cuc yang dialihbahasakan oleh Subekti Rahayu.

Manfaat semut rangrang untuk tanaman telah dikenal di banyak negara. Demikian pula, petani-petani di Delta Mekong (Vietnam) dan di Kalimantan Timur (Indonesia) mempunyai pengalaman mengenai bagaimana semut rangrang dapat meningkatkan kualitas buah. Buah yang dihasilkan menjadi lebih menarik dan lebih segar.

Jika diamati dengan seksama, semut rangrang dapat mengganggu, menghalangi atau memangsa berbagai jenis hama seperti kepik hijau, ulat pemakan daun, dan serangga-serangga pemakan buah. Populasi semut rangrang yang tinggi dapat mengurangi permasalahan hama tungau, pengorok daun dan penyakit ‘greening” pada kebun jeruk. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh kutu daun Semut rangrang diketahui juga dapat melindungi Eucalyptus dan pohon-pohon kayu lainnya. Semut ini dapat mengendalikan sebagian besar hama pada tanaman jeruk dan mete, melindungi tanaman kelapa dan coklat dari serangan kepik, sehingga meningkatkan mutu dan jumlah hasil panen. Semut rangrang juga dapat menghalangi serangan tikus. Bukankah itu sesuatu yang mengagumkan?

Selasa, 10 Mei 2011

Transaksi On line Serama! Kenapa tidak....

“Gan, ayam yang saya terima kok beda sama yang difoto?” kata seorang pelanggan di Jogja. Setelah dirinya menerima ayam yang dipesannya pada seorang penjual di Kota “ X”. Padahal Sang Pembeli telah terlanjut menyetor pada rekening yang ditunjuk oleh penjual. Nasi telah menjadi bubur. Walau terasa hambar bubur harus tetap ditelan. Bayangan serama mini yang punya tarikan yahuut dengan berharga 4 juta, pupus sudah. Atau kisah lain, duit tidak diterima padahal ayam telah dikirim sesuai pesanan. 

Kejadian seperti ini tidak hanya dialami seorang atau dua orang saja, tapi telah jamak terjadi. Tidak hanya pembeli dari kalangan pemula tetapi yang senior pun pernah menelan pil pahit ini. Wawan brander serama dari Magelang tidak hanya sekali mengalaminya. “Dari warna bulu ayam, kanyaknya sih memang mirip ayam pesanan saya. Tapi yang ini kok nggak bisa selam? Beda dengan yg ada di foto.” keluhnya. Itu masih dapat dikatakan beruntung walau tidak sesuai masih dari jenis serama, beberapa penghobi di Jakarta pernah mendapat kiriman ayam Tema (kate serama) dan ayam Pakan. Dan hal itu masih juga beruntung, ada ayam yang sampai pada pembeli, beberapa kasus setelah uang ditransfer ke rekening penjual transaksi tidak ada kabarnya lagi.

Memang tidak ada cara sempurna, yang sepenuhnya aman, untuk menjadi solusi permasalahan kompleks yang ada pada transaksi online. Agar kejadian seperti itu tidak terjadi, tidak ada cara yang benar-benar bebas resiko. Karena dunia kita memliiki kompleksitas hubungan antar manusia, ditambah jauhnya jarak. Yang membuat semua cara pasti ada resikonya. Yang bisa kita lakukan sebenarnya hanya memperkecil resikonya saja.
Ada beberapa cara-cara yang paling aman bertransaksi jarak jauh :

1.       Bagi Penjual Pastikan Uang Telah Diterima.
Tip aman bagi penjual hanya satu dan pasti mujarap, yaitu pastikan uang telah ditranfer full klo perjanjian memungkinkan plus oangkos kirim, pastikan jumlah benar. Jangan pernah mengirimkan barang sebelum pasti uang diterima. Cara ini juga sebagai sarana mengalihkan resiko dari penjual ke pembeli.

2.       Pastikan Penjual Tergabung Dalam Sebuah Komunitas Pecinta Serama.
Cara ini dilakukan untuk memastikan eksistensi penjual di dunia serama. Logikanya adalah jika memang dirinya berbuat curang akan ada sesuatu yang dipertaruhkan (nama baik). Pastikan bahwa potensi kecurangan tidak akan dibayar murah oleh penjual. Jadi pastikan bahwa penjual berpikir panjang sebelum berbuat curang.   

3.       Pastikan Penjual Tidak Memiliki Trex Record Buruk.
Sedangkan bagi pembeli memastikan penjual memilik trex record baek itu susah. Untuk menyatakan baik, kita harus tanya sana sini, tidak efektif pokoknya. Orang bilang kebaikan segudang, jadi tidak ada artinya jika ada satu keburukan. Karena nila setetes rusaklah susu sebelangan. Artinya keburukan itu lebih cepat terdengar dan menyebar dari pada kebaikan. Agar mudah liat saja catatan negatif dia, ada tidak. Catatan negatif membuat kita waspada.

4.       Pastikan Kita Tahu Benar Identitas Asli Menjual.
Untuk memastikan rasa aman, pastikan identitas penjual benar dan asli. Untuk itu kita bisa memanfaatkan situs jejaring sosial yang telah ada, bisa twiters, facebook, friendster dan yang lain. Caranya adalah menanyakan alamat facebook. Patut curiga, jika dirinya tidak memilikinya keanggotaan di dunia maya saat dunia telah menglobal dewasa ini.
Pastikan bahwa itu adalah benar account penjual dengan meng’ add dan meminta dirinya menyetujui. Klo dirasa perlu, beri dirinya sandi/paswort lewat sms atau telp. dan minta penjual mengkonfirmasikan  kembali kepada kita lewat fasilitas di situs dengan account dia.
Jangan lupa memastikan tanggal account menjual dibuat, hentikan transaksi jika tanggal pembuatan account kurang dari 3 bulan. Dan juga untuk lebih memantapkan identitas penjual, pastikan account penjual aktive (bisa dilihat dari up date status terakhir) dan isinya bermutu bagus (tidak jorok, porno, saling mengolok dan sejenisnya). 

5.       Jangan Lekas Puas Hanya Dengan Satu Foto Ayam.
Kondisi ayam tidak sesuai dengan pesanan dan bayangan kita. Hal itu sering sekali terjadi, karena pada umumnya ayam serama difoto pasti saat eksen/selam. Padahal karekteristik ayam berbeda-beda. Ada yang suka action, ada yang sekali-kali saja. Keadaan waktu action pun berbeda-beda, mungkin pas di foto action ayam lagi maksimal dan celakanya peristiwa seperti itu jarang atau mungkin hanya sekali seumur hidup ayam. Nah, hal tersebut dapat diminimalkan dengan meminta foto/gambar lebih dari satu dengan anggel yang berbeda. Mau aman lagi, minta rekaman vedio. Hal ini sedikit merepotkan penjual dan umumnya hanya dilakukan pada trasaksi bernilai diatas 10 juta.

6.       Ajaklah Menjual Bercakap-Cakap Lewat Telepon.
Tujuan utama langkah ini bukan hanya sekedar basa-basi tetapi untuk memastikan habit penjual dengan mengajaknya bicara lewat telepon. Pastikan penjual memiliki karatker yang baik dengan mengajaknya bercakap di telepon. Pastikan bahwa penjual memilki tutur kata sopan, bertanggung jawab  dan mampu menghargai orang lain sebagaimana mestinya. Bagi penjual, jika pembeli melakukan langkah ini dapat sebagai sarana mempromosikan ayam serama yang lain.

7.       Mintalah Foto Terbaru.
Adakalanya serama yang dijual murah berpenyikit. Hal ini menjadi sangat malah ketika sudah sampai kerumah. Penyakit akan menyebar dan membunuh koleksi kita yang lama juga. Jadi penting untuk memaksikan ayam dalam kondisi sehat. Tidak ada cara yang ampuh, bahkan pedagang ayam kampung yang telah memiliki jam terbang telah dari 10 tahun pernah juga kecolongan. Penting untuk memastikan kondisi ayam, meminta foto terbaru dari Sang Ayam. Jika ketuju langkah tadi tidak menimbulkan kecurigaan, pastilah informasi dari penjual memiliki keakuratkan yang bisa dipertanggungjawabkan. Jadi mintalah keterangan untuk memastikan kodisi kesehatan ayam dan mintalah keterangan keadaan ayam lain, apakah ada yang sakit. 

8.       Minta Referansi Teman.
Langkah terakhir adalah minta referensi teman tentang penjual.

Selamat bertansaksi, semoga suskes dan Anda tidak perlu kecewa karena hobi adalah kesenangan bukan untuk kesusahan. Dan jangan berkecil hati, yakinkan diri Anda bahwa Anda tidak sendiri. Jika Anda mengalami kejadian buruk, ceritakan pada teman mungkin pengalaman Anda akan menjadi cara preventif transaksi on line bagi teman lain.

Selasa, 26 April 2011

Kembar Identik Ini Berbeda Warna Kulit

VIVAnews - Anak kembar Richardson adalah pasangan kembar identik. Layton dan Kaydon berasal dari satu sel telur dan sperma. Anehnya, kedua balita ini memiliki warna kulit berbeda. Layton berkulit putih sedangkan saudara kembarnya, Kaydon, berkulit hitam.

Keduanya lahir pada 2006 dari seorang ibu keturunan Nigeria dan ayah berkulit putih.  Saat melahirkan, anak pertama yang keluar dari rahim Kerry seorang anak laki-laki dan berkulit putih. Beberapa menit kemudian ia kembali melahirkan seorang bayi laki-laki berkulit hitam.

Menurut dokter, bayi kembar identik berbeda warna kulit seperti bayi Richardson sangat langka. Peluangnya sekitar satu dalam sejuta kelahiran. Setelah si kembar, keluarga ini memiliki bayi perempuan lain, Tiyannah, yang berkulit putih.

"Sebelum si kembar lahir, saya mengira semua anak saya akan memiliki warna kulit saya," kata sang ibu kepada Daily Mail. "Tapi setelah Layton, saya tak yakin lagi," katanya seperti dikutip Daily Mail.

Sang ibu merasa khawatir penampilan anak-anaknya mempengaruhi saat mereka beranjak besar dan harus masuk sekolah. Kerry membeberkan telah memberitahu Layton soal perbedaan warna kulit dengan saudara kembarnya.

Di Inggris, ditemukan pula orangtua berkulit hitam dengan anak yang memiliki kulit putih, bermata biru dan berambut pirang. Dokter menyebut anak pasangan Ben dan Angela Ihegboro, bayi Nmachi tidak mengidap albino namun kejadian medis yang sangat langka.

"Dia adalah anak saya. Dia adalah seorang bayi cantik, bayi keajaiban," ujar sang ayah yang berbahagia.
sumber : vivanews.com

Rabu, 13 April 2011

Serama Vs Dede Yusuf

Sekjen PAN Sindir Dede Yusuf dengan Hikayat Malin Kundang  Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jakarta - Sekjen PAN Taufik Kurniawan mengimbau semua kader PAN untuk setia pada partai yang telah membesarkannya. Taufik berharap tidak ada kader yang berperilaku seperti Malin Kundang, setelah dibesarkan lantas meninggalkan PAN.

"Dalam menentukan kemurnian kader 24 karat hanya waktu yang bisa menentukan. Jangan seperti Malin Kundang yang mengkhianati ibunya yang telah melahirkan di saat Malin Kundang telah meraih kesuksesan. Ya kita hanya bisa mendoakan semoga semuanya baik-baik saja termasuk buat Dede," tutur Taufik Kurniawan kepada detikcom, Kamis (14/4/2011).

Menurut Taufik, sebagai kader partai politik, seharusnya berpegang teguh pada faksun politik. Apalagi, menurut Taufik, partai politik juga telah membesarkan nama kader tersebut.

"Dengan demokrasi atau kebesaran partai, dari penjual koran, tukang ojek atau artis bisa menjadi bupati dan wakil bupati hingga kepala daerah. Pada saat kita menjabat aktif dan masih berperan jabatan itu karena partai, maka kita terinspirasi pada hikayat Malin Kundang," sindir Taufik.

Namun demikian, menurut Taufik, rencana seorang kader yang berpindah ke partai lain adalah keputusan pribadi yang tidak bisa diintervensi partai. Termasuk keinginan Wakil Gubernur Jabar, Dede Yusuf, yang sudah dibesarkan PAN dan hendak berpindah ke Partai Demokrat.

"Jika ada kader yang pindah ke partai lain, kita tidak dalam posisi ikhlas atau tidak ikhlas. Jika mau pindah tentunya ada keputusan pribadi alasan politiknya. Masih banyak kader militan di PAN, hanyalah waktu yang bisa menentukan kemurnian kader dalam berpolitik demi kepentingan rakyat banyak," terangnya.

Khusus di wilayah Jawab Barat, PAN hendak meningkatkan konsolidasi. PAN akan mengejar ketertinggalan di DPRD Jabar tanpa Dede Yusuf.

"Saat ini Jawa Barat termasuk wilayah daerah prioritas untuk penggemblengan kader untuk pengembalian kursi semula yakni yang awalnya 8 kursi untuk DPR, kini hanya menjadi 3 kursi. Dimana saat itu Dede Yusuf menjadi Wakil Gubernur Jabar. Dan kita ingin kembalikan jumlah kursi itu di 2014," tandasnya.

(van/mpr)

Bagaimana dengan serama? Beberapa serama yang berhasil menjadi juara setelah di besarkan dan didik Sang Majikan, setelah menjadi jawara terus pergi begitu saja. Apakah pemiliknya resah? Tidak juga ternyata, Sang Majikan malah tersenyum lebat, bak aspal berlubang belum di tambal. 
Kok bisa, karena mendapat duit yang tidak sedikit tentunya, dan membesarkan nama farm asalnya. Apalagi jika dengan bandrol yang menjadi gunjingan. Nama farm bakalan melesat ke puncak kejayaan. S
Setelah berpindah tangan, ternyata Sang Ayam masih bisa mengangkat nama farmnya.  terbukti beberapa jawara masih dicari asal-usulnya. Fenomena ini kebalikan dari keadaan PAN dan Dede Yusuf-nya. Nah dalam kasus serama, siapa yang Maling Kundang? 

Selasa, 12 April 2011

Peneliti LIPI Indikasikan Siklus Ulat Bulu 3-4 Hari Lebih Cepat

Jakarta - (sumber detik.com)Secara rata-rata, siklus hidup telur, larva (bentuk ulat) hingga menjadi kupu-kupu malam (ngengat) adalah sekitar 30 hari. Namun peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengindikasikan siklus hidup ulat bulu sekarang lebih cepat 3-4 hari.

"Ada indikasi siklus hidupnya lebih cepat. Mungkin 3-4 hari lebih cepat. Secara khusus LIPI belum meneliti ini, namun beberapa penelitian dari luar LIPI telah mempublikasikannya. Siklus pendek ini merupakan gambaran umum dari perubahan ekosistem," ujar peneliti Serangga Bidang Parasit LIPI Dr Rosichon Ubaidillah dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (13/4/2011).

Siklus yang lebih pendek ini, menurutnya terjadi manakala terpenuhinya host plant atau inang sehingga menyediakan suplai makanan bagi makhluk tersebut. Berdasar teori fisiologi serangga, kurangnya makanan bagi serangga akan membuat siklus hidupnya lambat. Sebaliknya, jika tanaman yang menjadi makanan baginya sedikit maka siklus hidupnya lama.

Dia menjelaskan, fase telur membutuhkan waktu 6-7 hari. Di fase larva ada 4 tahapan isntar yang masing-masing instar membutuhkan waktu 3-4 hari. Setelah itu, masuk fase pre-pupa yang butuh waktu 2 hari. Lalu di tahapan pupa butuh waktu 7 hari.

"umumnya sekitar 26-30 hari. LIPI belum secara spesifik melakukan penelitian itu. Tapi dari perubahan ekosistem, ada indikasi itu," Imbuh Rosichon.

Dia menuturkan, rangkaian perubahan ekosistem berpengaruh terhadap komponen ekosistem. Komponen ini berubah ketika ada hal-hal di alam yang berubah. "Dulu serangga jenis ngengat atau kupu-kupu malam ini terkonsentrasi di beberapa kawasan hutan. Famili Lymantridae umumnya hidup di hutan dataran rendah," terang Rosichon.

Hutan dataran rendah yang banyak terdapat di Jawa dan Sumatera, menurutnya, sudah banyak berkurang dan berubah. Selain itu terdapat penanaman pohon secara homogen, yakni jenis mangga-manggaan atau dari suku suku Anacardiaceae menjadi makanan bagi larva jenis Lymantridae.

"Jadi hanya serangga yang tersedia makanannya secara homogen yang populasinya meledak. Dalam teori entomologi (ilmu yang mempelajari serangga), dinamika populasi dipengaruhi beberapa faktor yaitu abiotik dan biotik," tutur Rosichon.

Faktor biotik adalah adanya musuh alam dari ulat bulu dan ngengat, yakni berupa predator, parasit dan patogen atau agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Sedangkan faktor abiotik adalah musuh yang bukan berasal dari alam.

Ulat bulu menjadi masalah di beberapa daerah di Pulau Jawa seperti di Probolinggo dan Jombang, Jawa Timur, serta Kendal, Jawa Tengah serta kota di Bali. Warga sejumlah daerah lainnya juga melaporkan ulat bulu, seperti Tanjung Duren, Jakarta Barat, yang menyerang pepohonan. Tidak hanya itu, ulat bulu pun masuk ke rumah warga. Akibatnya sejumlah warga pun resah.

(vit/nrl)

Bagaimana jika di jadikan extra fooding serama, bisa nggak ya? Dari komposisi protein, ok kan? Dari sisi ekomoni, yahut. Murah meriah, gratis dan dapat penghargaan.
Ayo siap yang tertarik?

Rabu, 06 April 2011

Pesona Sejengakal!


Jangan anggap remeh jengkal ada! Siapa sangka yang sejengkal bisa bikin orang ketawa bahagia. Apalagi jika niat dijual, bisa laku puluhan juta. Mau tahu jawabnya, serama!
Sosoknya terkesan angkuh tapi anggun karena setiap saat membusungkan dada gaya berjalannya bak seorang pasukan paskibraka. Anggun sungguh ketika Ayam sat ini melangkah. Selangkah demi selangkah. Ada juga yang gayanya terpatah patah. ajib, sakti abiis! Namun, justru karena itu orang jatuh hati. Apalagi tingginya cuma sejengkal dan ukuran tubuhnya sekepalan tangan, sehingga ia dinobatkan sebagai ayam terkecil di dunia.
Itulah ayam serama yang kini naik daun. Di panggung, serama bagai peragawan yang anggun dan gagah. Kriteria serama kualitas super.  Perawatan, kandang, pakan, dan penanganan penyakit mudah tapi tidak boleh sembarangan. Wajarlah jika ketelatenan adalah syarat utama mendapatkan hasil yang maksimal. Berdasarkan pengalaman para penangkar, hobiis, dan pemilik serama-serama jawara baik di Indonesia dan Malaysia. Perawatan yang tepat adalah kunci sukses disamping bakat bibit yang juga oke!

Selasa, 05 April 2011

Wow, Nafsu Si Kecil Luar Biasa

Jakarta, Indonesia (News Today) - Hampir setiap hari binatang ini melakukan aktivitas seksualnya. Hasrat seksualnya pun mencapai puncak saat pagi dan sore hari. Itulah serama, ayam asal Malaysia, yang hanya memiliki bobot sekitar 300 gram atau setara dengan tiga buah apel.

Selain dikenal sebagai ayam yang angkuh karena sering berjalan sambil membusungkan badan, ia pun terkenal memiliki nafsu yang luar biasa. "Nafsunya memang tinggi. Setiap hari puncaknya itu pada pagi dan sore," ucap Akmal, pencinta sekaligus pengembang biak serama, Minggu (16/1/2011), saat dijumpai Kompas.com, dalan kontes Trubus-Serama Cup 2011 di WTC Mangga Dua, Jakarta.

Meski memiliki nafsu yang tinggi, Akmal mengungkapkan, daya retas serama sangat rendah. Hal tersebut lantaran ukuran tubuh betina sangat kecil sehingga ketika pejantan melakukan penetrasi sering kali gagal. "Daya retasnya paling hanya 50 persen. Ini bergantung saat kawin karena postur kecil jadi sulit masuk. Maka dari itu sering kali dibantu, jadi betinanya dipegang nanti jantannya yang naik," ujar Akmal.

Selain itu, rendahnya daya retas juga karena kondisi cuaca. Kondisi suhu dingin akibat musim hujan membuat serama sering kali stres sehingga proses perkembangbiakan pun berjalan lamban.

Sementara itu, untuk mengikui kontes, serama jantan biasanya dikandangkan alias tidak boleh bergaul dengan serama lain apalagi kawin dengan betina, demikian juga sebaliknya. Hal ini karena serama bisa tampil prima saat hasratnya memuncak dan juga untuk menjaga kualitas bulu serama.

"Soalnya, serama ini suka iseng, saat kawin dia suka matok-matokin leher pasangannya, jadi bulu-bulunya copot," ujar Akmal.

Untuk menurunkan hasrat seksual serama sebelum bertanding dalam kontes, makanan pun diperhatikan yakni dengan memberikan pangan yang mengandung protein seperti pur, minyak ikan, atau jagung.

Untuk bisnis pengembangbiakan serama ini, diakui Akmal, tidak memerlukan banyak biaya perawatan. Untuk 15 ekor serama yang dimilikinya, Akmal biasa menghabiskan sekitar Rp 100.000 untuk biaya makanan. "Namun, kisaran harga serama sangat tinggi. Harga anakan umur 2-1 bulan saja bisa Rp 300.000-Rp 500.000, yang impor bisa sampai Rp 500.000-Rp 1 juta. Ayam sekarang yang di tempat saya sudah dipesan-pesanin, bahkan ada yang inden," ujar Akmal.

Source : kompas

Sombong tapi lucu. Apa itu?

Jakarta-Pak Rudi, teman sekantor, pernah menghajar orang karena dia sombong. " Orang dia sering berlagak sama orang lain. Sama oranr tua tidak mau hormat. Saya hajar saja! Biar tahu diri dia!" Kenangnya bangga. Klo orang yang sombong, boleh dihajar. Patut kita berperan serta juga untuk menghajarnya, apalagi dijalan, ada orang sombong timpukin saja. " Emang ini jalan punya nenek moyang, Lo?" teriak orang-orang Jakarta, saat melintas anak muda dengan motor kencang dan egois didepannya.

Tapi  sombong yang ini berbeda! Sombong tapi bikin kita geli. Apakah gerangan? Ayam jawabnya. "Ayam sombong, bagaimana ceritanya?" "Memang dia sering kebut-kebutan dijalan?" atau " Mungkin dia, sering tidak hormat sama orang tua?" Tidak juga ternyata! Sombong karena ayam ini walau kecil, lagaknya saat berjalan minta ampun! Berjalan santai, angguh dan dadanya diangkat. Seolah ingin menantang siapa saja yang mendekat. Benar juga saat bertemu dengan ayam bangkok yang besar tubuhnya 10 kali lipat lebih dari badannya, dia langsung memasang ancang-ancang menyerah. Selangkah kemudia, seet! Yang punya sikap menangkapnya! "Untung masih sempat," batin pemiliknya lega. " Kalau tidak bakalan habis dia dihajar ayam bangkok! Maklum walau sombong, tenaganya tidak sebanding! Menang gertak aja, kalau orang Tanah Abang bilang. "Jangankan sesama ayam, kita manusia saja ditantang!" ujar pemiliknya.

Secara alami ayam yang satu ini memang suka membusungkan dadanya. Hal ini dilakukan ayam untuk menutupi kekecilan tubuhnya, agar Sang Lawan jatuh mentalnya. Dialam, membusungkan dada untuk memperbesar ukuran tubuhnya. Agar dikiran oleh musuh, dia berbahaya. Sehingga ditangan hobis, jadilah catwalk sebagai saranya menikmati kelucuannya. Ayam sombong kita berdayakan!

Sombong disini lucu karena pertama di ayam, binatang paling lebah didunia (makanya jangan bangga di terikin Chiken), kedua dia kecil! "Lucu banget pokoknya!" ujar Siska. Ada-ada saja kelakuan ayam ini. Saat di catwalk layaknya seorang model, serama, ayam asal Malaysia. Bahkan, saat berjalan di atas catwalk pun, dada ayam ini selalu dibusungkan yang semakin mengesankan keangkuhan dari ayam. Padahalhanya setara dengan bobot buah apel ini.
"Dada membusung yang menunjukkan sikap angkuh ini yang justru buat banyak orang jatuh hati. Dia sangat unik," ujar Edi, seorang kolektor Serama asal Kediri.

Serama berbeda dengan jenis ayam pada umumnya. Pasalnya, postur tubuh Serama begitu kecil, bobotnya hanya sekitar 300 gram. Alhasil, American Poultry Association (APA) dan American Bantam Association (ABA) menobatkan serama sebagai ayam terkecil di dunia. Ayam kerdil ini pun gemar sekali menarik kepalanya ke belakang hingga membentuk huruf S. Namun, kelihaian serama di atas catwalk memang tidak selamanya bisa terjadi. Layaknya, manusia, serama pun juga sering kali mengalami bad mood. Apabila sedang tidak berhasrat tampil, saat kontes dimulai pun sang ayam hanya berjalan hilir mudik kebingungan sambil menggigiti bulu-bulunya.

Selain tangkas dalam berlenggak-lenggok di atas catwalk, serama juga memiliki ekor lawi yang menjulang hingga sering kali dipersonifikasikan sebagai Sri Rama, tokoh dalam cerita wayang. Memang konon, serama ini merupakan ayam hasil persilangan antara ayam kapan atau kate berkaki panjang dan ayam modern game batam di tahun 1971.Sang pemrakarsa, Wee Yean Een, pun akhirnya memberikan nama Sri Rama. Akan tetapi, karena logatnya berbeda, pengucapam Sri Rama pun akhirnya menjadi "serama" hingga kini. Namun, meski berpostur cebol, nilai serama kini mencapai puluhan juta.

Semakin kecil ukurannya dan terlihat proporsional, harga semakin meroket hingga Rp40 juta-Rp 50 juta per ekor. Apalagi kalau corak bulunya terang membuat harganya bisa sampai Rp 60 juta per ekor. "Dengan semakin, seringnya dia ikut kontes apalagi juara, nilai jual ayam akan semakin meningkat," ucap Edi.

Jadi, apakah Anda tertarik mulai mengoleksi serama si ayam sombong ini?

Lucunya! Kartu Kredit Dianggap Sebagai Penghasilan Tambahan Herdaru Purnomo - (detikFinance )

Selasa, 05/04/2011 15:38 WIB 
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan saat ini banyak nasabah yang salah kaprah dalam memaknai penggunaan kartu kredit. Sejatinya kartu kredit hanyalah sebagai alat pembayaran namun justru banyak konsumen menganggap sebagai penghasilan tambahan.

Ketua Tim Direktorat Investigasi dan Mediasi Perbankan BI, Sondang Martha Samosir mengatakan, para nasabah jangan pernah sekalipun menganggap kartu kredit sebagai alat untuk menambah penghasilan.

"Jangan pernah kita berpikir kartu kredit untuk menambah penghasilan. Yang terjadi seperti itu, memang ini sebagai penghasilan dan ini yang keliru padahal sebenarnya kartu kredit ini satu sarana untuk mengganti uang tunai untuk pembayaran. Artinya bahwa kalau kita punya kartu kredit dan kita menggunakannya tentunya akan ada kewajiban di kemudain hari beserta bunga dan  cicilannya," ujar Sondang di acara diskusi di Kantor Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (5/4/2011).

Sondang mencontohkan, misalnya seorang nasabah dengan penghasilan per bulan sebesar Rp 5 juta, mempunyai beberapa kartu katakannya 5 kartu kredit. Kartu kredit yang dimilikinya setiap kartu mempunyai limit sampai Rp 10 juta tapi karena dia punya 5 kartu berarti ada dana Rp 50 juta.

"Nah, yang harus diperhatikan nasabah adalah bagaimana menerapkan dana penghasilan Rpp 5 juta dapat mengcover tagihan yang mempunyai nilai hingga Rp 50 juta. Ini harus disiapkan," ungkap Sondang.

Sondang juga menjelaskan, ketika nasabah terlambat membayar kartu kredit maka perlu diperhatikan mengenai komponen bunga. Menurutnya, sebelum mendaftar kartu kredit setiap nasabah harus mengetahui mengenai mekanisme pembayarannya.

"Dan ini yang harus dijelaskan dari tranparansi produk oleh bank. Supaya nasabah paham kalau dia produk perbankan harus bijaksana dengan produk yang dipunyai itu dan dampaknya," ungkapnya.

Lebih jauh Sondang mengatakan, ketika nasabah tidak bisa membayar tunggakan kartu kredit karena beberapa alasan seperti usaha bangkrut, PHK dan sejenisnya maka nasabah bisa mengadukan ke pihak bank. Pihak bank, lanjut Sondang dapat melakukan restrukturisasi kredit ataupun diskonto.

"Jika ada itikad baik dari nasabah maka pihak bank wajib untuk memberikan keringanan. Jika nasabah mempunyai masalah misalnya pihak bank mewajibkan harus membayar ataupun nasabah merasa dirugikan maka bisa mengadukan ke BI bidang mediasi," jelas Sondang.

Mediasi yang difasilitasi Bank Indonesia ini tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 10/1/2008 tentang Mediasi Perbankan di mana menjelaskan mengenai penyelesaian sengketa perbankan dengan cara yang sederhana, murah, dan cepat untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada bank.

Selain itu, hasil mediasi yang merupakan kesepakatan antara nasabah dan bank dipandang merupakan bentuk penyelesaian permaslaahan yang efektif karena kepentingan nasabah maupun reputasi bank dapat dijaga.

(dru/hen)

Minggu, 03 April 2011

Kenapa harus Membeli di Breander

“Kok serama yang saya beli, dewasanya menjadi mirip kate ya? Kata penjualnya dulu, ini seraqma bagus.” Keluh seorang hobis pemula di daerah Bintaro.  Memaandang kosong pada sepasang ayam kecil di hadapannya. Sangat disesalkan memang, ayam yang dibeli dengan harga Rp.350.000,00 sepasang itu tidak memiliki cukup cirisebagai ayam serama. Bodinya kecil, namun kepala dan leher menjuntai keatas tidak tampak dada membusungnya yang besar.  “Maklum Mas, saya waktu itu hanya coba-coba ingin memelihara serama. Jadi saya beli yang masih kecil saja, toh anggapan saya waktu itu, besarnya akan sama.”   Kenangnya sewaktu membeli serama umur 2 minggu. Saat serama masih berumur 2 minggu bentuk fisiknya sulit dibedakan dengan ayam kate. Hanya oleh mereka yang telah memiliki jam terbang tinggi yang mampu membedakannya

Serama memiliki beberapa kelas kualitas yang kontras. Mulai yang termurah umur 5 buln berharga Rp.650.000.00 sampai dengan usia yang sama berharga lebih dari 10 juta. Namun bedanya sangat tipis, walau terlihat jelas. Saat masih kecil tentu bagi yang telah berpengalaman mudah untuk membedakannya. “ Sangat gampang kok Mas!” ujar pedagang di daerah Ciledug. “ Klo yang bagus itu kecil, anak 2 minggu seukuran jempol orang dewasa. Dari kecil pun bakat sombong sudah terlihat, dengan dada agak membusung!” Tapi masalahnya bukan disitu. Harga yang bagus walau masih anakan bisa mencapai 1 juta per ekornya.

Yang menjadi masalah adalah ketika hobis membeli serama yang biasa-biasa saja. Saat masih 2 minggu, nyaris susah dibedakan dengan ayam kate. “Beda tipis, sih! Tapi klo ahli sudah tau.” kata pedagang. Yang menjadi masalah tidak semua pedagang ahli. Terkadang mereka berdagang karena tuntutan kebutuhan, bukan kerena ahli. Nah, saat membeli serama bagaimana kita bisa tau, pedagang itu ahli atau tidak. Siapa tahu, walau pedagang tidak berniat menipu kita karena keterbatasan pengetahuannya, dia membeli serama anakan yang bukan serama kemudian menjualnya pada kita. Artinya pedagang tidak merasa bersalah, toh dia juga hanya membeli pada orang dengan modal percaya saja.

Ada kalanya data diri serama, terkait umur dan prospek kedepannya kurang akurat. Dalam hal ini, ambillah contoh pedagang I membeli serama usia 2 bulan lebih 1 minggu, kemudian dia jual karena ektimasi dia akan laku 1 minggu setlahnya, dia bilang pada pembeli yang datang ketempatnya usianya 2,5 bulan. Oleh pembeli kedua dijual lagi dengn ekspektari akan laku 1 minggu lagi, karena ada banyak pembeli, agar cepat dia bilang 3 bulan. Terus begitu seterusnya, akhirnya usia serama dari 2 bulan 1 minggu bisa berubah 3 bahkan 4 bulan pada tempo yang singkat. Apakah pembeli terakhir niat ditipu? Tidak dia hanya akumulasi manipuilasi umur secara berjamaah. Ada juga kasus, serama jelek karena telah banyak berpindah tangan reputasinya jadi bagus. Hal ini bisa terjadi karena setiap berpindah tangan akan memilki satu kelebihan baru. Akhirnya baguslag mutu dia di omongan, pada kenyataannya biasa saja.

Agar tidak kecewa dikemudian hari, ada baiknya Anda membeli serama pada ahlinya. Bagaimana tahu? Pilih aja membeli dari breader, lebih aman. Kita bisa tau kualitas indukan dan umurnya secara pasti. Ada beberpa keuntungan membeli serama dari breandernya langsung.
  • Kita tahu benar indukan serama yang kita beli. Klo perlu kita bisa ambil fotonya.
  • Karena belum berpindah tangan informasi yang diberikan masih cukup akurat.
  • Ketika seseorang memilih sekmen breander maka orientasi usahanya dia adalah jangka panjang, Sehingga akan lebih aman, karena dia pasti tau resika jangka panjang dari berbohong.
  • Breander umumnya memilki ke ahlian dalam merawat serama, sekalian beli sekalian konsultasi gratis. Ketika seseorang telah berhasil membiakkan seram, tentu dia telah terbiasa merawat serama. Lain dengan pedagang yang mengikuti trend saja.  
  • Pastinya lebih murah, karena penjualnya masih merupakan tangan pertama.
Selamat berbelanja serama, semoga serama yang anda beli dapat membuahkan kesenangan. Karena memelihara serama adalah hobi yang menyenangkan, bukan hobi yang mengecewakan.

Jumat, 01 April 2011

Ayam serama seharga 100juta ada di Indonesia







Kapanlagi.com - Kalau sudah bicara hobi, orang rela merogoh kocek sedalam-dalamnya seperti dilakukan penggemar berat ayam serama, Eddie Sebayang, yang membayar sebanyak Rp100 juta agar ayam jantan super mini idamannya bisa berada di rumahnya, di Tangerang, Banten.
"Saya memang gemar sekali pada ayam serama ini. Mungil, gayanya anggun, karakternya berani dan gagah. Uang sebanyak itu agaknya pantas untuk ayam serama kualitas super ini dari Malaysia," katanya di Jakarta, Kamis petang.

Dengan demikian, ayam serama yang kini sudah beberapa hari berada di Indonesia dari Malaysia itu harganya melebihi harga satu mobil Toyota Avanza atau nyaris menyamai harga rumah tipe 36 kualitas menengah di lokasi satelit Jakarta.

Sebayang, anggota Perhimpunan Penggemar Ayam Serama Indonesia (PPASI), diketahui memang mengoleksi ratusan ayam dari berbagai jenis. Ayam serama yang asal Malaysia menjadi satu kegemaran barunya setelah melihat sendiri keindahan ayam liliput ini.

Ayam serama --konon dari "plesetan" kata Sri Rama untuk melambangkan kegagahannya-- merupakan ras ayam bantam terkecil di dunia dengan berat dan tinggi rerata maksimal saat dewasa cuma sekitar 20 sentimeter dan 350 gram.

Ayam silangan temuan pemulia ayam asal Malaysia pada 1985 itu, belakangan menjadi trend di dunia penggemar unggas karena keindahan, kegagahan, dan keanggunan yang dimiliki. Sekaligus sangat sulit untuk membiakkan ayam terkecil ini karena persentase telurnya menetas hingga dewasa sangat kecil.

Menurut Sekretaris Jenderal PPASI, Rudiasfie Sofial, ayam serama jantan yang dibayari Sebayang itu memang kualitasnya sangat istimewa dari berbagai aspek penilaian penampilan dan karakter yang dimilikinya. "Gaya angkat dadanya bagus sekali, proporsi badan dan penampilannya oke sekali, warnanya juga cerah, yaitu coklat emas," katanya.

Dari segi ukuran tubuh, katanya, memang sangat mini untuk ukuran jantan menjelang dewasa, yaitu 17,5 sentimeter dan berat cuma 200 gram. "Ayam sekecil itu jarang yang anatomi tubuhnya seimbang seperti ayam asal Kelantan, Malaysia ini. Mentalnya juga tinggi; cuma mungkin dia akan kesulitan ditangkarkan," katanya.

Sebagai pengurus penggemar ayam mini di Indonesia, Sofial menilai hingga bertahun-tahun ke depan ayam serama ini masih menjadi pusat perhatian penggemar ayam di dalam negeri karena apresiasi masyarakat cenderung meningkat.

Apalagi peraturan lomba dan kriteria penilaian ayam yang baku sudah mendekati kesempurnaan final sebagaimana yang telah terjadi pada hewan-hewan peliharaan, semisal anjing, pun frekuensi kontes semakin kerap terjadi.

Hingga saat ini PPASI memiliki 50 anggota aktif dengan ratusan lain yang belum mendaftarkan diri ke organisasi klangenan itu. Angggota-anggota itu tersebar dari berbagai strata masyarakat dan penyebaran informasi keberadaan ayam serama itu semakin deras terjadi.
(dikutip dari kapanlagi.com)

Serama Vs Kate


Bagi pemula tentu akan sedikit kesulitan membedakan ayam serama dan kate. Apalagi jika bertemu dengan ayam kate yang juga mini size.
Berikut perbedaan dari keduanya. 

Tentang Ayam serama:
  1. Dipercaya berasal dari kelantan malaisia
  2. hasil persilangan dari berbagai jenis ayam
  3. Nama serama berasal dari kata Sri Rama dan pada mulanya hewan ini hanya dipelihara dikalangan istana saja.
  4. Bisa berumur hingga 15 tahun
  5. Berat ideal adalah dibawah 400 gram atau 0,4 kg.
  6. Ciri serama yang bagus adalah ekor yang cantik, berdada tegak kepak syap lurus ke bawah.
  7. Hewan peliharaan yang jinak, manja dan mengenai pemeliharanya.
  8. Mempunyai gelagat yang menarik, seperti berjalan mundur kebelakan.
     
    Meskipun berperawakan kerdil, unggas ini pantang minder. Ia senang bergaya petentang-petenteng dan tak ragu berkokok lantang. Serama diklaim sebagai ras ayam terkecil di dunia. Anggapan bahwa kate adalah jenis ayam terkecil nampaknya sudah kedaluarsa dan tak berlaku lagi. Sekarang ada serama. Ras ayam terkecil di dunia. Kian mungil ukuran badannya semakin bagus kualitasnya. Bobot serama tak lebih dari 500 gram. 

    Meski berbadan cebol, ia bukan ayam murahan. Serama berkualitas bisa diboyong jika Anda sanggup meminangnya dengan uang sebesar Rp 25 juta – Rp 30 juta. Mutu serama ditentukan oleh bobot badan yang ringan, bentuk leher menyerupai huruf S, kepala tertarik jauh kearah belakang, Sayap menjuntai tegak lurus ke bawah, dan ekor pedang panjang serta berdiri tegak. Ciri fisik seperti itu membuat ayam serama berpenampilan tegap menyerupai prajurit yang sedang berbaris.

    Beda dengan kate, adalah  jika serama kepala terlihat lari (mendekati) ekor, bukan sebaliknya. Idealnya dada membusung kedepan. jika pun tidak bodi terlihat proporsional. (tidak terkesan cebol).
    Perbandingan seraca pasti akan sulit dijelaskan, baiknya liat gambar berikut.

    1. Berasal (endemik dari berbagai daerah) setiap daerah memiliki tipe ayam kate yang berbeda.
    2. Bisa berumur hingga 15 tahun
    3. Beratdiatas 500  gram atau 0,5 kg.
    4. Ciripunggung pajang, tidak begitu tegam dan terkesan cebol.
    5. Hewan peliharaan yang jinak, manja dan mengenai pemeliharanya.