Selasa, 05 April 2011

Sombong tapi lucu. Apa itu?

Jakarta-Pak Rudi, teman sekantor, pernah menghajar orang karena dia sombong. " Orang dia sering berlagak sama orang lain. Sama oranr tua tidak mau hormat. Saya hajar saja! Biar tahu diri dia!" Kenangnya bangga. Klo orang yang sombong, boleh dihajar. Patut kita berperan serta juga untuk menghajarnya, apalagi dijalan, ada orang sombong timpukin saja. " Emang ini jalan punya nenek moyang, Lo?" teriak orang-orang Jakarta, saat melintas anak muda dengan motor kencang dan egois didepannya.

Tapi  sombong yang ini berbeda! Sombong tapi bikin kita geli. Apakah gerangan? Ayam jawabnya. "Ayam sombong, bagaimana ceritanya?" "Memang dia sering kebut-kebutan dijalan?" atau " Mungkin dia, sering tidak hormat sama orang tua?" Tidak juga ternyata! Sombong karena ayam ini walau kecil, lagaknya saat berjalan minta ampun! Berjalan santai, angguh dan dadanya diangkat. Seolah ingin menantang siapa saja yang mendekat. Benar juga saat bertemu dengan ayam bangkok yang besar tubuhnya 10 kali lipat lebih dari badannya, dia langsung memasang ancang-ancang menyerah. Selangkah kemudia, seet! Yang punya sikap menangkapnya! "Untung masih sempat," batin pemiliknya lega. " Kalau tidak bakalan habis dia dihajar ayam bangkok! Maklum walau sombong, tenaganya tidak sebanding! Menang gertak aja, kalau orang Tanah Abang bilang. "Jangankan sesama ayam, kita manusia saja ditantang!" ujar pemiliknya.

Secara alami ayam yang satu ini memang suka membusungkan dadanya. Hal ini dilakukan ayam untuk menutupi kekecilan tubuhnya, agar Sang Lawan jatuh mentalnya. Dialam, membusungkan dada untuk memperbesar ukuran tubuhnya. Agar dikiran oleh musuh, dia berbahaya. Sehingga ditangan hobis, jadilah catwalk sebagai saranya menikmati kelucuannya. Ayam sombong kita berdayakan!

Sombong disini lucu karena pertama di ayam, binatang paling lebah didunia (makanya jangan bangga di terikin Chiken), kedua dia kecil! "Lucu banget pokoknya!" ujar Siska. Ada-ada saja kelakuan ayam ini. Saat di catwalk layaknya seorang model, serama, ayam asal Malaysia. Bahkan, saat berjalan di atas catwalk pun, dada ayam ini selalu dibusungkan yang semakin mengesankan keangkuhan dari ayam. Padahalhanya setara dengan bobot buah apel ini.
"Dada membusung yang menunjukkan sikap angkuh ini yang justru buat banyak orang jatuh hati. Dia sangat unik," ujar Edi, seorang kolektor Serama asal Kediri.

Serama berbeda dengan jenis ayam pada umumnya. Pasalnya, postur tubuh Serama begitu kecil, bobotnya hanya sekitar 300 gram. Alhasil, American Poultry Association (APA) dan American Bantam Association (ABA) menobatkan serama sebagai ayam terkecil di dunia. Ayam kerdil ini pun gemar sekali menarik kepalanya ke belakang hingga membentuk huruf S. Namun, kelihaian serama di atas catwalk memang tidak selamanya bisa terjadi. Layaknya, manusia, serama pun juga sering kali mengalami bad mood. Apabila sedang tidak berhasrat tampil, saat kontes dimulai pun sang ayam hanya berjalan hilir mudik kebingungan sambil menggigiti bulu-bulunya.

Selain tangkas dalam berlenggak-lenggok di atas catwalk, serama juga memiliki ekor lawi yang menjulang hingga sering kali dipersonifikasikan sebagai Sri Rama, tokoh dalam cerita wayang. Memang konon, serama ini merupakan ayam hasil persilangan antara ayam kapan atau kate berkaki panjang dan ayam modern game batam di tahun 1971.Sang pemrakarsa, Wee Yean Een, pun akhirnya memberikan nama Sri Rama. Akan tetapi, karena logatnya berbeda, pengucapam Sri Rama pun akhirnya menjadi "serama" hingga kini. Namun, meski berpostur cebol, nilai serama kini mencapai puluhan juta.

Semakin kecil ukurannya dan terlihat proporsional, harga semakin meroket hingga Rp40 juta-Rp 50 juta per ekor. Apalagi kalau corak bulunya terang membuat harganya bisa sampai Rp 60 juta per ekor. "Dengan semakin, seringnya dia ikut kontes apalagi juara, nilai jual ayam akan semakin meningkat," ucap Edi.

Jadi, apakah Anda tertarik mulai mengoleksi serama si ayam sombong ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar